Dirjen PAS I Wayan Kusmiantha Dusak saat memberikan sambutan di acara media gathering dengan sejumlah media, bertempat di Kantor Direktorat PAS, Jakarta, Rabu (26/4).

PEMASYARAKATAN DITUNTUT MENJAWAB TANTANGAN YANG BERKEMBANG

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar Media Gathering/Pers Discussion tentang Pemasyarakatan menjelaskan langkah dan upaya strategis yang telah dilakukan demi mewujudkan Pemasyarakatan PASTI SMART (sinergi, minded, aktif, responsif talk) Bersih Melayani.

Media gathering dengan tema “Buka-Bukaan tentang Pemasyarakatan. Kami Kerja Pasti Bersih Melayani. Sejauh mana pemahaman media terhadap Pemasyarakatan. Meningkatnya tren kejahatan dewasa ini juga turut berpengaruh besar dengan kondisi Pemasyarakatan di Indonesia saat ini, salah satunya adalah over crowded. Di tengah-tengah keadaan itu, Pemasyarakatan dituntut untuk dapat menjawab tantangan dengan kinerja yang lebih baik mengikuti perkembangan zaman.

Dirjen PAS I Wayan Kusmiantha Dusak saat memberikan sambutan di acara media gathering dengan sejumlah media, bertempat di Kantor Direktorat PAS, Jakarta, Rabu (26/4).
Dirjen PAS I Wayan Kusmiantha Dusak saat memberikan sambutan di acara media gathering dengan sejumlah media, bertempat di Kantor Direktorat Pemasyarakatan, Jl Veteran Jakarta, Rabu (26/4).

Menurut Dirjen PAS I Wayan Kusmiantha Dusak, Pemasyarakatan tidak perlu berkecil hati, karena hampir semua negara di dunia menghadapi hal yang sama akibat perkembangan kejahatan. “Tidak hanya di Indonesia dengan sistem pemasyarakatannya, hal ini juga dialami oleh hampir semua penjara di seluruh dunia,” katanya, di Kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jl Veteran Jakarta Pusat, Rabu (26/4).

Dusak menambahkan, empat unsur penting pembinaan dan penegakan sistem pemasyarakatan tersebut juga diimbangi oleh empat kendala yang muncul akibat terus berkembangnya jenis kejahatan. “Empat kendala tersebut adalah regulasi dan penerapannya, over crowded, sarana dan prasarana yang minim, serta sumber daya manusia yang pas-pasan,” tuturnya.

“Lembaga pemasyarakatan (lapas) tidak bisa lagi dianggap sebagai gudangnya masalah namun tempat potensial membentuk WBP (warga binaan pemasyarakatan) menjadi pribadi yang lebih baik dengan bekal kompetensi yang menginspirasi,” ujar Dirjen PAS ini.

Di usia ke-53 tahun ini, Pemasyarakatan ingin menunjukkan tetap berinovasi mendukung pembangunan dengan langkah dan upaya strategis yang telah dilakukan demi mewujudkan Pemasyarakatan PASTI Bersih Melayani. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan tetap konsisten menyatakan perang terhadap segala bentuk penyimpangan di dalam tubuh dan organisasi Pemasyarakatan.

Pembentukan industri dalam lapas yang saat ini semakin kuat dan menembus pasar ekspor hingga pemecahan rekor dari Muri (Musium Rekor Indonesia) untuk beberapa kategori selama rentang 2016-2017 yaitu, menyanyikan lagu ‘Hari Merdeka’ serentak terbanyak di seluruh lapas dan rumah tahanan (rutan) di Indonesia. Memainkan olahraga tradisional trompah panjang terbanyak, kunjungan keluarga WBP serentak di seluruh lapas dan rutan se Indonesia, jambore narapidana terbanyak, dan khataman Al-Quran di seluruh lapas dan rutan seluruh Indonesia. (*/dade/rel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *