HARIANTERBIT.CO – Menteri Perhubungan Ir Budi Karya Sumadi mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatogi dan Geofisika (BMKG) dapat lebih bersinergi terhadap Kementerian Perhubungan untuk Program Prioritas Nasional yaitu, Konektivitas Nasional (konektivitas untuk daerah terpencil, konektivitas untuk kegiatan pariwisata, dan konektivitas untuk pengembangan Kawasan Ekonomi-KEK); dan Kemaritiman dan Kelautan dalam program ini, Presiden Joko Widodo dengan tegas menetapkan pembangunan to laut dengan target 24 pelabuhan hubung dan feeder sebagai sasaran pembangunan.
“Dalam menghadapi realitas tantangan operasional dan keterbatasan sumber daya, BMKG harus terus mempertajam prioritas dan berupaya keras menetapkan alternatif teknologi yang mendukung pelayanan informasi cuaca, iklim, dan gempa yang menjangkau luasnya cakupan tugas,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, dalam sambutannya saat membuka acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BMKG 2017, selama empat hari dari 25-28 April 2017 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara.
Adapun tujuan diselenggarakannya rakornas antara lain; pertama, meningkatkan kapasitas satuan kerja daerah dalam penyelenggaraan pelayanan informasi MKG kepada masyarakat. Kedua, memberikan impact positif terhadap upaya menyamakan pemahaman dan gerak untuk mendapatkan poin-poin strategis arah kebijakan dan sasaran penguatan kapasitas satuan kerja di pusat dan daerah dalam konteks penyelenggaran MKG. Dengan demikian, berbagai program dan kebijakan diimplementasikan secara efektif, efisien dan akuntabel oleh seluruh elemen yang terkait dalam penyelenggaran operasional pelayanan MKG, dan ketiga, mempertemukan inovasi dan gagasan yang baru dari daerah dengan kebijakan program dan anggaran yang diterapkan oleh BMKG secara nasional.
Rakornas tahun ini mengambil tema “Penguatan Sistem Sumber Daya MKG Menuju BMKG Kelas Dunia”, melalui tema ini diharapkan adanya percepatan pelaksanaan pembangunan BMKG secara lebih berkualitas baik di pusat maupun daerah.
Sementara itu, Kepala BMKG Dr Andi Eka Sakya MEng dalam sambutanya menjelaskan, realisasi/penyerapan anggaran BMKG 2016 adalah 95,96 persen. BMKG pun mendapatkan nilai kinerja anggaran 98,60 dengan kategori ‘Sangat Baik’.
“Terkait kerja sama di tingkat internasional dan nasional, BMKG telah berhasil menjalin kerja sama di tingkat internasional, yaitu menjadi centre of excellence untuk program pendidikan taruna MKG. Negara Brunei, Timor Leste dan Papua Nugini pun akan mengirim warga negaranya untuk sekolah di STMKG,” kata Andi.
Sebagai anggota WMO, sambung Andi, BMKG pun telah menempatkan dirinya sebagai anggota Executive Council dan sebagai presiden RA V Asia Pasifik.
“Sedangkan di dalam negeri, berbagai instansi dan pemerintah daerah menjalin kerja sama membangun unit desiminasi MKG di daerahnya. Misalnya, permintaan alat deteksi dini kebakaran hutan, display informasi MKG di bandara dan pelabuhan, serta pembukan kantor baru untuk layanan take off landing dari bandara yang dibangun oleh pemda. BMKG pun memiliki kebijakan pembangunan jangka menengah yang ditetapkan pada restra,” paparnya. (*/dade/rel)