AGAMA SALAH SATU PEMICU KONFLIK

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi. Indonesia secara tipikal merupakan masyarakat yang plural, terutama pluralitas yang bercorak primordial, pluralitas yang disebabkan adanya perbedaan karena unsur bawaan, termasuk agama.

Secara historis, tuduhan bahwa agama ikut andil dalam memicu konflik dan sebagai sumber konflik antar umat beragama memang sulit dibantah. Umat beragama seringkali bersikap memonopoli kebenaran ajaran agamanya.

Umat beragama seringkali bersikap konservatif, merasa benar sendiri (dogmatis)

Dalam masyarakat Indonesia yang multi ras, budaya, dan agama, toleransi itu dapat diterapkan sebagai berikut:
1. Memahami perbedaan keyakinan di antara kita sebagai bangsa yang majemuk.
2. Tidak mengukur kepercayaan orang lain dengan keyakinan sendiri.
3. Tidak mudah tersinggung dalam pergaulan hidup.
4. Mampu menata hati dan pikiran untuk tidak iri hati, tidak membenci, dan tidak memaki-maki keyakinan orang lain.
5. Tidak mencurigai kegiatan ritual orang lain yang tidak sama dengan keyakinan kita.

Sebagai umat beragama, kita sudah seharusnya memiliki sikap toleransi agar bisa memaklumi kegiatan atau kebiasaan serta ibadah orang lain yang memang tidak sama dengan kita, agar bisa memahami bahwa keyakinan dan ibadah dengan cara apapun adalah hak masing-masing.

Hilangkanlah kecurigaan, kembangkan cinta kasih dan kasih sayang antara sesama sesuai ajaran masing-masing. Kembangkan rasa saling menghormati sesama walaupun berbeda tata cara ibadahnya.

Hilangkanlah rasa mudah tersinggung, jangan membenci dengan alasan apapun terhadap sesama. Kembangkan solidaritas di antara kita sebagai umat beragama di Indonesia. – T. Harmanto/oko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *