Hujan deras terus mengguyur beberapa wilayah di Cirebon dari pagi hingga malam, dan menimbulkan banjir seperti tampak di jalan perkampungan Arumsari, Desa Sampiran, Kabupaten Cirebon, dengan ketinggian banjir hingga mencapai lutut orang dewasa.

BANJIR ARUMSARI CIREBON RESAHKAN WARGA

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Hujan deras yang terus mengguyur daerah Cirebon pada sepekan ini. Menimbulkan banjir lokal di beberapa tempat. Seperti di perkampungan Arumsari, Desa Sampiran, Kabupaten Cirebon, hujan yang mengguyur sejak pagi hari, Selasa (14/2), hingga malam ini, membuat jalan yang menyambungkan ke tiga desa tergenang air, banjir tersebut membuat warga setempat resah, sebab air bisa saja terus meninggi jika hujan turun terus-menerus dengan intensitas tinggi.

Pantaun HARIANTERBIT.co di lokasi banjir, sejumlah pengendara sepeda motor lebih memilih putar jalan. Sebab ketinggian banjir di depan perkampungan Arumsari hingga mencapai lutut orang dewasa. Namun banjir terdalam ini hanya berada di depan salah satu mal mini samping jembatan penghubung dua desa. Sementara di bagian tengah hingga menghubungkan ke desa lainnya banjir yang menggenangi jalan aspal setinggi mata kaki.

Hujan deras terus mengguyur beberapa wilayah di Cirebon dari pagi hingga malam, dan menimbulkan banjir seperti tampak di jalan perkampungan Arumsari, Desa Sampiran, Kabupaten Cirebon, dengan ketinggian banjir hingga mencapai lutut orang dewasa.
Hujan deras terus mengguyur beberapa wilayah di Cirebon dari pagi hingga malam, dan menimbulkan banjir seperti tampak di jalan perkampungan Arumsari, Desa Sampiran, Kabupaten Cirebon, dengan ketinggian banjir hingga mencapai lutut orang dewasa.

Bambang, warga Sampiran, yang bersebelahan dengan perkampungan Arumsari mengatakan, jika hujan lebat turun jalan di sini pasti banjir. Bambang menduga saluran pembuang yang berada di sisi jalan berukuran kecil dan dangkal. Sementara air yang mengalir di saluran pembuang (drainase) tersebut volumenya cukup tinggi terutama di saat hujan.

“Kalau banjir banyak kendaraan roda dua yang mogok, makanya banyak yang putar haluan memilih ke jalan lain. Kondisi ini seharusnya sudah menjadi perhatian pemerintah daerah, agar banjir tak lagi meresahkan warga,” jelas Bambang, Selasa (14/2) sekitar pukul 20.30 WIB di lokasi banjir.

Hal serupa juga terjadi di Perumahan Sumber Asri. Ketika hujan deras, maka jalan aspal yang menghubungkan warga setempat ke jalan raya, tertutup air hingga batas mata kaki. Entah jika hujan turun lebat dan agak lama, mungkin ketinggian air bisa menambah. Pemicunya lagi-lagi soal drainase yang buruk. Namun kondisi tersebut masih dibiarkan pihak dinas terkait yang menangani soal ini.

“Sama banjir mas, malah di sini pernah banjir di bagian depan hingga sedada orang dewasa. Namun biarpun genangan air hanya sebatas mata kaki manusia, tetap saja kondisi ini sangat menggangu warga,” ucap Budi, warga Sumberasri. (nurudin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *