HARIANTERBIT.CO – Rumah kontrakan Salman Nuryanto, boss Pandawa Group, di Perumahan Palem Ganda Asri, Limo, Depok, dipadati para nasabah. Menjelang malam hari, para nasabah terus berdatangan ke rumah itu. Sempat terjadi ketegangan antara para nasabah dengan pengelola rumah yang dikontrak Salman Nuryanto, hingga aparat kepolisian turun tangan.
Ketegangan terjadi saat pihak pengelola meminta agar para nasabah meninggalkan rumah tersebut. Sejumlah nasabah pun keberatan dengan permintaan tersebut. Pasalnya para nasabah masih harus menunggu kehadiran Salman Nuryanto di rumah itu.
Aparat kepolisian yang mengetahui adanya kejadian itu langsung datang ke lokasi, hingga suasana pun kembali kondusif. Upaya menenangkan para nasabah dan pihak pengelola rumah dilakukan aparat kepolisian.
Dalam kesempatan itu, aparat kepolisian juga meminta pihak pengelola rumah untuk memberikan penjelasan secara detail soal status rumah mewah yang pernah ditempati Salman Nuryanto bersama keluarganya itu. Penjelasan tersebut dilakukan agar para nasabah tidak terus berdatangan ke rumah itu.
Pihak pengelola mengakui, jika rumah itu sempat dikontrak Salman Nuryanto sejak tiga tahun lalu. Namun mereka tak mengetahui aktivitas Nuryanto di rumah itu. “Dia (Nuryanto) sudah ngontrak rumah ini dari tiga tahun lalu. Kebetulan kontraknya habis tanggal 2 Februari ini, makanya kami perlu menegaskan di sini bahwa rumah ini bukan milik Pak Nuryanto,” jelas Samino, pihak pengelola rumah.
Lebih lanjut Samino menjelaskan, Nuryanto mengontrak rumah berlantai dua ini dengan harga Rp40 juta per tahun. Di Perumahan Palem Ganda Asri sendiri, ada 44 rumah yang dikontrak para pengelola Pandawa Group. “Selama ini pembayarannya tidak pernah bermasalah, termasuk Pak Nuryanto. Kalau yang lain belum habis masa kontraknya, jadi kami tidak mendatanginya,” lanjut Samino.
Sementara itu, Kapolsek Limo Kompol Imran Gultom yang datang ke lokasi mengatakan, kehadiran aparat kepolisian hanya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat semakin banyaknya para nasabah yang terus berdatangan. Imran juga menegaskan, aparat kepolisian tidak akan bertindak sebagai negosiator. “Jika ada yang merasa dirugikan, silakan melapor ke kantor polisi,” tegasnya.
Hingga menjelang malam hari, para nasabah masih terlihat menunggu di rumah kontrakan Salman Nuryanto. Mereka berharap, kabar soal dana investasinya bisa segera diperoleh. Lebih dari itu, para nasabah berharap agar dana investasinya bisa segera dikembalikan oleh pihak Pandawa Group. (arya)