HARIANTERBITT.CO – Jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) diserahterimakan dari Marsekal TNI Agus Supriatna kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP, dalam upacara militer di Lanud Halim Perdanakusuma dengan Irup Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Jumat (20/1).
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, sebelumnya sebagai Irjen Kemhan dilantik sebagai Kasau oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (18/1). Sedangkan Marsekal TNI Agus Supriatna, yang menjabat sebagai Kasau sejak Januari 2015 akan memasuki masa purnatugas awal Februari nanti.
Marsekal TNI Agus Supriatna kelahiran Bandung 28 Januari 1959 dan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1983 merupakan Kasau ke-20, sedangkan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP yang kelahiran Malang 8 November 1963, dan lulusan AAU tahun 1986 merupakan Kasau ke-21.
Bagi TNI AU, pergantian Kasau menjadi bagian penting dalam proses perjalanan TNI AU, maupun TNI dan bangsa Indonesia. Sebagai pucuk pimpinan tertinggi TNI AU, keberadaan Kasau sangat menentukan keberhasilan serta kesinambungan pelaksanaan tugas TNI AU ke depan. Oleh karena itu serah terima jabatan Kasau harus dimaknai sebagai momentum penting dan strategis, sesuai dengan tekad presiden yang mencanangkan pembangunan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Kehadiran Kepala Staf Angkatan Udara akan membawa harapan baru dalam pelaksanaan tugas TNI AU sebagai penegak kedaulatan dan hukum udara di wilayah yuridiksi nasional sesuai dengan amanat UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yaitu TNI Angkatan Udara merupakan alat negara yang bertanggung jawab melaksanakan tugas matra udara di bidang pertahanan.
Untuk itu, apa yang telah dirintis selama kepemimpinan Marsekal TNI Agus Supriatna sekitar dua tahun (2015-2017), dengan mencetuskan pengadaan alutsista yang setingkat lebih tinggi sesuai renstra TNI AU 2015-2019, telah melengkapi dan memodernisasi alutsista TNI AU dalam menjawab tantangan.
Keberadaan alut sista sangat dibutuhkan oleh TNI AU guna mendukung pelaksanaan tugas yang sangat dinamis, dengan performa tersebut TNI AU akan mampu melaksanakan tugas-tugas yang di percayakan oleh negara, baik dalam konteks tugas Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti bantuan penanggulangan bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, maupun perbantuan kemanusiaan ke luar negeri dan pengiriman bantuan korban bencana alam.
Untuk mendukung tugas-tugas tersebut, dalam kurun waktu Januari 2015 hingga Januari 2017, beberapa alutsista yang diterima dan menambah kekuatan TNI AU antara lain delapan pesawat EMB-314 Super Tucano, satu pesawat CN-295, dua pesawat Helikopter EC-725 CSAR, sembilan pesawat tempur F-16 C/D, dua pesawat C-130 Hercules eks RAAF, satu Helikopter NAS-332, enam pesawat latih G-120 TP Grob, dua pesawat Boeing-737 VIP, satu pesawat Cessna 172 dan dua Satbak PSU Oerlikon.
Di bidang pengembangan organisasi, terdapat penambahan beberapa satuan, seperti pengembangan Kodikau (Komando Pendidikan TNI AU) menjadi Kodiklatau (Komando Pendidikan Doktrin dan Latihan TNI AU), berdirinya Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirgaau) serta berkembangnya organisasi di dalam tubuh Korpaskhasau.
Alumni AAU 1986
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP mantan penerbang pesawat Cassa NC-212 adalah putra kelahiran Malang pada 8 November 1963 dari pasangan Bambang Sudarto dengan Nur Sa’adah, merupakan alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986.
Mengawali kariernya sebagai perwira DP Lanud Adi Sutjipto, perwira penerbang Skadron Udara 4 Lanud Abdurachman Saleh, Kasilat Skadron Udara 4 Lanud Abdurachman Saleh, Danflightops A Flightlat Skadron Udara 4 Wing 2 Lanud Abdurachman Saleh, Danflight Skadron Udara 101 Lanud Adi Sutjipto, Kasi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Sutjipto, Danyon III Menchandra Akademi TNI.
Selain itu juga menjabat sebagai Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto, Kasi Kamhanlan Disops Lanud Adi Sutjipto, Komandan Satuan Udara Pertanian Koopsau I, Kadepops Sekkau, Kadispers Lanud Abdurachman Saleh, Kasubdisminjurit Disminpersau, Pamen Disminpers (Dik Sesko TNI), Komandan Lanud Adi Soemarmo, Paban I/Ren Sops TNI, Direktur Opslat Basarnas, Kadispenau, Komandan Lanud Abdurachman Saleh, Sesmilpres Kemsetneg RI Setneg RI, Irjen Kemhan, Kasau (Dilantik Presiden pada 18 Januari 2017) dan merupakan Kasau ke-21.
Pendidikan militer yang pernah diikuti antara lain AAU (1986), Penataran P4, Sekolah Penerbang tahun 1987, Sekkau Angkatan 57 (1995), College Interarmes De Defence, Perancis (Sesko Angkatan) tahun 2001, Sesko TNI Angkatan 36 (2009), dan PPSA Lemhannas Angkatan 20 tahun 2015. Sedang penugasan yang pernah dilaksanakan adalah penugasan Operasi Rajawali Papua, dan penugasan Operasi Rencong di Aceh.
Tanda kehormatan yang dimiliki antara lain Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya, Satyalancana Kesetiaan XXIV Tahun, Satyalancana Kesetiaan XVI Tahun, Satyalancana Kesetiaan VIII tahun, Satyalancana GOM IX Raksaka Dharma (Papua), Satyalancana GOM VII (Aceh), dan Satyalancana Dwidya Sistha.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU periode tahun 2013 sampai 2015 menikah dengan Nanik Istumawati dan memiliki dua putra/putri yaitu Hanica Relingga Dara Ayu dan Handika Relangga Bima Yogatama. (*/dade/rel)