HARIANTERBIT.CO – Inilah upaya Dinas Perhubungan Kota Cirebon, selalu bekerja dan berbenah demi kelancaran dan kenyamanan masyarakat Kota Cirebon. Dishub akan terus berupaya dan berusaha melalui kinerja dan program kerjanya untuk membangun kota cirebon menjadi kota yang sesuai visi misi Kota Cirebon.
Untuk itu, dalam rangka mencapai salah satu visi Kota Cirebon yang ‘RAMAH’ dengan smart city, Dinas Perhubungan melakukan perubahan dengan memasang sistem teknologi informasi pada beberapa lampu merah di persimpangan yang ada di Kota Cirebon. Dari 26 persimpangan, sedikitnya sudah ada delapan persimpangan yang telah terpasang traffic control system atau lalu lintas berbasis teknologi informasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, melalui Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Cirebon Syaroni MT menyatakan, traffic control system yang berada di lampu merah persimpangan memang sudah pihaknya pasang. Namun demikian, hanya baru di beberapa titik persimpangan saja yang dipasang. Di mana alat pengatur isyarat lalu lintas ini, masing-masing simpang di atur sendiri-sendiri.
Traffic control system ini sebagai pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi. Tentunya untuk mengembangkan harus membangun jaringan online antarsimpang dan pusat pengendalian yang akan dikendalikan melalui control room di kantor Dinas Perhubungan. Pembangunan pengembangan sendiri, kata dia, akan bertahap karena memang terkait anggaran.
“Saat ini, baru terpasang cctv, dan juga sudah di bangun tiang yang menghubungkan jaringan radio link. Titik simpang tersebut sudah di pasang radio link dan di upgrade sistemnya,” kata Syaroni, Rabu (18/1).
Seperti di simpang Perumnas, Terminal Harjamukti, Evakuasi, Kesambi, Alun-alun Kejaksan dan Pemuda. Untuk manfaat area trafic control system ini sebagai pengaturan fase lampu hijau yang berbasis real time langsung diterima ke sistem di control room. Jadi, apabila antrean di simpang panjang maka fase lampu hijau akan lebih lama, akan tetapi apabila antrean di simpang sedikit maka akan lebih cepat lampu hijaunya. Semua itu diatur di control room. Kemudian pengendalian bisa diarahkan tanpa ke lapangan.
“Sistem tersebut hanya baru perangkat, dan masih belum dihubungkan secara online. Minimal tahun ini sudah bisa terhubungkan, maksimalnya tahun 2018 semua sudah berjalan,” papar Syaroni.
Masih kata Syaroni, sistem tersebut mengembangakan e-goverment yang berbasis elektronik. Smart city yang dimaknai segala aktivitas di pemeritnhaan berbasis teknologi informasi. Radio link sama sistem pengendali lalu lintasnya dan pengendali trafic light-nya. (nurudin)