HARIANTERBIT.CO – Setelah mengetahui siapa pelaku pembunuh Murniati, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) tak lain kakak kandung korban berinisial RA (24). Para tetangga tak menyangka RA tega menghabisi adik perempuannya di rumah jalan Makmur RT 03 RW 03, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
“Kita tidak menyangka, begitu tahu (kakak Murni pelakunya) kita kayak ngerasa (korban) dibunuh dua kali,” kata salah satu tetangga korban W, Jumat (13/1).
Sebelum RA ditangkap polisi, W malah menduga-duga bahwa pelakunya adalah perampok yang menyatroni rumah korban. “Tapi kan katanya enggak ada barang yang diambil dari korban,” ujar W.
Selain itu, Murni sapaan korban dan kakaknya RA juga terlihat rukun-rukun saja. Tetangga tidak pernah melihat dua kakak beradik dari tiga bersaudara itu ada pertengkaran di muka umum. “Tapi kalau di dalam kita enggak tahu ya,” ujar W.
W menerangkan, Murni tinggal sendiri di rumah itu. Ibu Murni sudah tinggal bersama suami ketiganya yang merupakan Ketua RT 03. Namun, Ibu Murni hanya tinggal kurang dari 100 meter dari rumah Murni.
RA tinggal di Bekasi, dulunya sering pulang ke rumah yang di tinggali Murni itu setiap akhir pekan saat libur. Setelah RA menikah sekitar pertengahan 2016, pelaku juga kerap datang bersama istrinya.
Para tetangga tidak mengetahui apa motif sebenarnya RA tega menghabisi Murni. Namun, ada kabar RA diduga menghabisi Murni karena masalah warisan.
Sementara Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sapta Maulana menyatakan AR tidak punya niat untuk membunuh adik kandungnya, Murniati . AR datang menemui korban di rumahnya di Cipayung, Jaktim pada Selasa (10/1) dini hari untuk membicarakan soal rumah warisan.
“Jadi malam itu, dia datang mau ngomongin rumah,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana.
AR sudah sering membicarakan keinginannya untuk menjual rumah warisan almarhum ayahnya itu dengan korban. Namun korban menolaknya karena tidak punya tempat tinggal lagi.
Kakak beradik itu kemudian terlibat percekcokan. Hingga akhirnya AR kalap dan membenturkan kepala korban ke tembok hingga akhirnya korban meninggal.