HARIANTERBIT.CO – Pascabanjir pada Senin (2/1) lalu menyisakan suasana pahit bagi warga setempat, selain ribuan rumah terendam banjir, kini banyak juga warga yang terserang penyakit. Sementara banjir yang datang bersamaan hujan lebat itu disebabkan akibat meluapnya empat sungai yakni, Sungai Cisanggarung, Ciberes, Tersana dan Cimanis.
Dari banjir tersebut, terlihat dampak terparah dialami oleh lima desa di Kecamatan Gebang, lantaran luapan sungai merupakan terparah dalam tiga tahun terahir, ribuan rumah terendam dari pagi hingga malam hari.
Banjir memang tak mengenal tempat, seperti yang terlihat di lokasi banjir, ribuan rumah di tujuh kecamatan yakni Kecamatan Waled, di empat desa yaitu, Desa Ambit, Ciuyah, Gunungsari dan Mekarsari, juga di Kecamaan Gebang yakni, di tujuh desa di antaranya, Gebang Udik, Gebangilir, Gebangmekar, Gebangkulon dan Desa Gebang. Sementara di Kecamatan Babakan yakni, di Desa Serangwetan dan Gembongan, Kecamatan Pabuaran di Desa Jatirenggang, dan sejumlah desa lainnya di kecamatan lain. Semuanya tercatat ribuan rumah warga ini terendam banjir dari luapan sungai.
Melihat kondisi ini, Tim Tagana Kabupaten Cirebon kemudian menerjunkan perahu untuk mengevakuasi warga di Desa Gebangudik Kecamatan Gebang, lantaran di desa tersebut merupakan terparah dan masih terjadi banjir hingga malam hari.
Camat Gebang Asep Nurdin mengungkapkan, banjir yang melanda tujuh desa meliputi Desa Gebangudik, Gebangkulon, Gebangilir, Gebangmekar, dan Desa Gebang, karena limpasan Sungai Ciberes, serta dua desa yaitu Desa Playangan dan Melakasari terendam akibat meluapnya Sungai Tersana.
“Saat itu juga kami langsung koordinasi dengan muspika dan puskesmas untuk mendirikan posko kesehatan yang tersebar di desa yang tergenang, kita juga memerintahkan MP untuk terus memantau kondisi banjir,” ujarnya.
Sedangkan menurut mantan Camat Waled, H Abdulatif, pihaknya sudah lakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti BBWSCC, PSDAP Provinsi, PSDAP kabupaten dan dinas terkait lainnya. Bahkan sempat adanya pertemuan dengan dinas terkait bersama para kuwu. Namun, hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda dilakukannya normalisasi Sungai Ciberes dan Bendungan Surakatiga.
“Ada lima desa yang terjadi banjir yakni, Desa Ambit, Ciuyah, Gunungsari, Karangsari dan Mekarsari. Selain rumah, sekolah, masjid dan musala turut terendam juga lahan pertanian seperti tanaman padi, tebu dan cabe. Kalau ditaksir kerugian bisa mencapai miliaran rupiah, terutama untuk tanaman padi dan cabe,” jelas pria yang baru dimutasi belum lama ini. (nurudin)