ilustrasi

WAYANG POLITIK SIAPA DIA DAN SIAPA DALANGNYA

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Pada pertunjukkan wayang tokoh-2 pewayanganan ditampilkan, dalang akan menjadi sentral pertunjukkan. Tatkala ada tokoh yg ditampilkan dan keluar dari pakem atau aturan atau tradisi, para penonton atau siapa saja yg melihat langsung bertanya siapa dalangnya.

Wayang merupakan refleksi kehidupan. Dalam dunia politik terlihat jelas refleksi wayang, dimana tampilan-2 panggung sandiwara yang sarat kepentingan. Semboyan tiada teman atau musuh yg abadi, karena yg abadi adalah kepentingan.

Dalang-2 kondang sering menampilkan tokoh2-nya untuk memberikan pesan kepada para penontonya. Dalam politik atau apa saja yg dipolitisir, wayang-2 ini kadang diperlakukan secara cerdas namun tak jarang di mainkan untk hal2 yg justru memuakkan dan nampak sekali kepentinganya.

Dalang memang berperan menjadi pemain2 di balik layar yg menaburkan berbagai issue. Wayang sama wayang bertengkar, berkelahi, sang dalang malah asik ngudud dan minum kopi. Hidup ini mungkin tidak panjang, tetapi karya 2 dan kepentingan2 yg positif maupun negatif akan dapat membuat dampak yg jauh lebih panjang dr hidup ini.

Wayang politik, memainkan dagelan sampai perang, semua merefleksikan kepentingan untuk mendominasi dan menjadi dominan dalam pemberdayaan dan pendistribusian sumber daya.
Lagu dunia ini panggung sandiwara…..yg dilantunkan Ahmad Albarpun merefleksikan bahwa hidup ini sarat dengan kepentingan, kepura puraan. Peran2 yg dimainkan ada yg wajar, ada yg pura2.

Tatkala wayang politik, menjadi panggung sandiwara maka bisa dibayangkan wayang2 akan dimainkan sesuka sukanya, semau maunya. Bisa saja dilempar sana di lempar sini. Saat damai tenang dibuat horeg dalam goro2 yg seolah olah gunung jamur dipo akan meledak. ‎

Masyarakat kebanyakan bisa saja dibuat bagai gabah dalam tampah yg diinteri (diputar dan ditampi). Kebingungan bagai tanpa arah dan tujuan, berlari ke sana kemari tanpa arah dan tujuan. Ketakutan, kebingungan, kehancuran itulah yg didapatkan. Sang dalang tetap saja klepas klepus dalam kenikmatan udud dan kopinya.‎ Penulis Chryshnanda DL. Kabidbin Gakkum Korlantas Polri 24cris

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *