HARIANTERBIT.CO – Wayang kulit yang telah menjadi bagian dari salah satu warisan budaya dunia, untuk itu Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) terpanggil untuk turut melestarikan kesenian tradisonal tersebut dengan menggelar ‘Parade Sabet Dalang Cilik Unindra’ pada Sabtu (31/12) di Aula Gedung Guru PGRI DKI Jakarta.
Ketua Panitia Parade Sabet Dalang Cilik Unindra Perwanto mengatakan, kegiatan ini diikuti mulai dari rektor, waki rektor, dekan serta dosen Unindra menjadi penabuh karawitan yang mengiringi hingga pagelaran wayang kulit sampai selesai.
“Pagelaran ini salah satu bagian dari silaturahmi dan temu para dalang cilik yang difasilitasi Unindra, dan nantinya para dalang cilik ke depan akan melakukan pagelaran festival dalang cilik,” kata Perwanto, Sabtu (31/12).
Selain itu, pagelaran wayang kulit tersebut adalah bagian dari menyambut Tahun Baru 2017, Ki Dalang Yoso Wonogiri yang merupakan bagian binaan Unindra juga ikut memeriahkan acara ini.
Sementara itu, Ketua Sanggar Unindra Kabul Budiyono mengungkapkan, Parade Sabet Dalang Cilik ini mendapat dukungan motivasi dari Rektor Unindra Prof H Sumaryoto, sehingga acara wayang kulit berjalan dengan baik.
“Acara wayang kulit kali ini, kami mengundang delapan dalang cilik, di antaranya Raffi Ramadhan dan Pramariza Fadhlansyah. Para dalang cilik ini akan menampilkan sabetan-sabetan dan atraksi-atraksi menarik dalam memainkan wayang kulit tersebut, selama 30 menit,” ujar Kabul.
Kegiatan parade yang diadakan Unindra ini merupakan salah satu bentuk perhatian kepada para dalang cilik agar nantinya mereka dapat terus meningkatkan kemampuannya, dan berkembang menjadi dalang tingkat nasional. Unindra juga memberikan dorongan semangat untuk berseni dan berkreasi kepada para dalang cilik.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unindra Prof H Sumaryoto menyambut antusias kegiatan ini, serta mendorong untuk bisa berkelanjutan di tahun yang akan mendatang, dan menjadikan Parade Sabet Dalang Cilik bagian dari rangkaian Dies Natalis Unindra.
“Untuk itu para dalang cilik harus semangat belajar dan mengembangkan diri di bidang seni budaya, sehingga memiliki rasa tanggung jawab dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian tradisional wayang kulit,” kata Sumaryoto. (*/dade)