NJEGIDEG MENUNGGGU DURIAN RUNTUH

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Njegideg perilaku diam dalam sikap masa bodoh. Diamnya bukan karena ketidakmampuan melainkan ada keinginan tersembunyi. Bagai menunggu Durian runtuh, menunggu kesempatan menghamtam atau menggantikan apabila ada yg bermasalah atau wajib digantikan.

Seakan Diamnya menjadi suatu kesengajaan untuk membuat orang lain bertekuk lutut, pada saat yang tepat dirinya akan tampil dengan lantang berteriak : ” pimpinan saya ambil alih “.

Gonjang ganjing masalah primordial, menimbulkan banyak spekulasi dan akankah kaum2 njegideg saling lirik, saling siap menerkam? Semua serba tidak pasti. Yg jelas adalah ketidak jelasan. Triger2 konflik bermunculan di segala penjuru, penjaga2 norma seakan hanya merawatnya saja, menghindari mengusir kawanan binatang buas, kumbang2 di taman norma beterbangan menghisap madunya.

Sikap njegideg ini tanpa rasa empati, keinginanya kapan bisa mengganti, kapan bisa ikut berkuasa, kapan ikut kebagian sumber daya. Kaum2 njegideg ini kaum safety player membiarkan tetap bodoh untk kehilangan logika dan hatinuraninya, membiarkan preman merusak taman norma, membiarkan serigala bancakkan memangsa domba2.‎ Njegideg, apatis tanpa empati enggan berbela rasa, menunggu kapan tiba.Penulis Chryshnanda DL. Kabidbin Gakkum Korlantas Polri Chryshnandacrisnanda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *