HARIANTERBIT.CO – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan akan segera mengunjungi korban bencana gempa di Pidie Aceh. Menag rencananya akan bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (22/12).
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Mastuki menjelaskan, Menag akan berkunjung ke lokasi bencana gempa bumi di Gampong Lhok Pueuk Kecamatan Pante Raja Pidie Jaya.
“Selain melihat kondisi langsung korban bencana di hunian sementara mereka, Menag juga akan menyerahkan sejumlah bantuan,” katanya, dalam rilisnya, di Jakarta, Rabu (21/12).

Menag akan menyerahkan sejumlah bantuan yang sudah disiapkan oleh Direktorat Pembinaan Syariah dan Urusan Agama Islam untuk pembangunan rumah ibadah senilai Rp850juta.
Selain itu, Menag juga akan menyalurkan bantuan dari dana zakat ASN Kemenag yang dikumpulkan melalui Unit Pengelola Zakat (UPZ) Kemenag binaan Direktorat Zakat dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebesar Rp1 miliar. Bantuan yang akan disalurkan itu dalam bentuk 30 unit rumah tumbuh (rutum). Konsepnya, bangunan semi permanen yang diberikan per kepala keluarga.
Gempa 6,5 Skala Ritcher yang mengguncang Aceh pada Rabu (7/12), juga menyebabkan sejumlah bangunan madrasah dan lembaga pendidikan Islam rusak, mulai dari rusak total sampai rusak sedang dan ringan.
Data sementara menyebutkan, dua Raudlatul Athfal (RA) yang mengalami rusak sedang. Selain itu, ada 20 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terdampak, dengan rincian: satu MI rusak total, dua rusak berat, dan 17 rusak sedang. Enam Madrasah Tsanawiyah (MTs) juga mengalami kerusakan; dua rusak berat dan empat rusak sedang. Sedangkan Madrasah Aliyah (MA) yang rusak ada empat. Sebanyak tiga MA rusak berat, dan satu MA rusak ringan.
Sementara itu, Menag juga akan menyalurkan bantuan dari Direktorat Pendidikan Madrasah sebesar Rp1,4miliar. Bantuan ini dialokasikan untuk membangun ruang kelas sementara madrasah agar siswa bisa belajar. “Sebab, sejak pertengahan Desember siswa sudah menjalani ujian dan hingga Mei mendatang sebagian dari mereka juga harus mengikuti Ujian Nasional (UN),” kata Mastuki sembari menambahkan, bahwa pembangunan madrasah permanen akan dilakukan pada 2017.
Sebelumnya, Direktur Pendidikan Madrasah M Nur Kholis Setiawan mengaku, pihaknya sedang terus melakukan pendataan terkait dengan jumlah akhir madrasah yang mengalami kerusakan sebagai dampak dari gempa Aceh. Kemenag sudah menyiapkan anggaran bantuan bagi rehabilitasi madrasah yang mengalami kerusakan dan akan diproses pada awal tahun 2017.
“Madrasah yang terdampak masih kita inventarisir dan akan diberikan bantuan sarana dan prasarana pada awal tahun 2017, madrasah ini tercatat ada 10 pondok pesantren yang juga mengalami kerusakan. Sebanyak empat pesantren rusak berat, tiga pesantren rusak sedang, dan tiga pesantren rusak ringan,” kata M Nur. (*/dade)