HARIANTERBIT.CO – Tim Gegana Kepolisian Daerah (Polda) Bali telah melakukan penyisiran dan pemeriksaan terhadap tas berisi bom jenis low explosive yang ditemukan di Jalan Raya Banjar Lungsiakan, Desa Kedewatan, Ubud, Bali, Selasa (20/12). Namun, tas yang tidak bertuan dan berisi bom tersebut dapat dihancurkan oleh tim Gegana Polda Bali sebelum meledak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Ubud, seorang warga bernama I Ketut Suela (47) menemukan tas hitam tergeletak tertempel kertas putih bertuliskan ‘Bom’ di depan warungnya saat membuka rolling door, di Banjar Lungsiakan, Desa Kedewatan, Selasa (20/12), pukul 06.00 Wita.
“Saya buka warung pukul 04.30 pagi, tapi saya baru lihat tas itu setelah saya selesai beres-beres di warung,” ucap Ketut Suela, saat melihat tas tersebut sontak terkejut.
Setelah itu, Suela pun tidak jadi membuka warung dan menyuruh teman-teman yang ada di dekatnya menjauh. Kemudian, ia melaporkan temuan tersebut kepada Babinsa Serma Siwi yang kebetulan lewat. Anggota Babinsa itu lalu melaporkannya ke kepolisian.

Beberapa menit kemudian puluhan polisi yang dikomando Kapolsek Ubud Ajun Komisaris Besar (AKP) Nyoman Wirajaya mendatangi lokasi, mereka pun langsung memagari TKP dengan police line. Sekitar pukul 07.50 Wita, tim Gegana Polda Bali yang tiba di lokasi langsung melakukan penanganan.
Petugas yang mendeteksi adanya bahan peledak dari tas tersebut, langsung melakukan peledakan. Berselang satu jam kemudian petugas Gegana melakukan peledakan kedua kalinya terhadap tas tersebut.
Sisa hasil ledakan tersebut selanjutnya dibawa ke Mapolsek Ubud. Dari hasil itu ternyata berisi bom dengan daya ledak rendah. Bom tersebut berupa rangkaian mercon ukuran 7 cm sebanyak empat buah yang di dalamnya berisi mesiu, tiga buah paku, timer dalam bentuk kalkulator, charger dengan rangkaian kabel, dan peledakannya mengandalkan tenaga surya. Artinya, bila tas tersebut panas karena terpapar sinar matahari, maka bom akan meledak.
Periksa warga asing
Pasca ditemukan tas bertuliskan bom, pihak kepolisian Polsek Ubud langsung memeriksa warga Belanda, Mark Aart. Sebab isi dalam tas tersebut berisi paspor warga negara asing tersebut.
Kapolsek Ubud AKP I Nyoman Wirajaya mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap Mark Aart. Namun statusnya bukan sebagai pelaku teror bom. Melainkan sebagai pemilik tas.
Sebab, kata Wirajaya, sebelum adanya laporan bom, Selasa (20/12) sekitar pukul 08.00 Wita, Mark melaporkan kehilangan tas saat sedang makan di sebuah tempat di Jalan Monky Forest, Desa Padang Tegal, Ubud, Bali.
Kapolsek menduga, pelaku teror sengaja mencuri tas milik Mark untuk mengelabui petugas. “Dalam tas itu berisi paspor Mark Aart. Yang bersangkutan diperiksa sebagai pemilik tas. Sebelumnya, dia memang melaporkan kehilangan tas,” kata Nyoman Wirajaya
Berdasarkan keterangan Mark, pihak kepolisian tidak mencurigainya. Mark pun dipulangkan dan barang-barang miliknya, seperti paspor dikembalikan oleh pihak kepolisian. (*)