ANGGOTA DPRD TERIMA ASPIRASI GURU HONORER

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Dede Permana SSos, koordinator lapangan (korlap) aksi guru honerer, kepada HARIANTERBIT.co menyatakan, aksi penuntutan dana hibah dan dana BOS Kota agar di tahun 2017 tidak dihilangkan.

Besaran anggaran yang didapat per guru honorer sebesar Rp300.000 per bulan. Namun sayang aksi yang berjalan damai dan lancar itu baru bisa diterima anggota DPRD sekitar pukul 10.00 siang.

“Aspirasi ini murni datang dari kalangan guru honorer yang meminta untuk diperhatikan kelanjutan nasibnya, dengan tuntutan untuk tidak dihilangkannya dana BOS Kota sebesar Rp300.000 per bulan setiap orang,” tandasnya, Sabtu (26/11).

Dede Permana
Dede Permana

Menurut Dede, aspirasi guru honorer merupakan bukti keseriusan para guru untuk mengadukan nasibnya agar benar-benar bisa diperhatikan Pemerintah Kota Cirebon.

“UU No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, menyangkut pelimpahan kewenangan pengelolaan SMK/SMA ke Provinsi Jawa Barat, sehingga intensif dihilangkan. Untuk itu, kami atas nama guru honorer Kota Cirebon agar meminta kepada Pemerintah Kota Cirebon untuk tidak menghilangkan dana intensif bagi para guru honorer,” ujarnya.

Sementara itu, pegiat pendidikan Yayat Santosa menyatakan, dihapusnya dana intensif bisa memicu negatif terhadap proses belajar mengajar siswa di sekolah. Bahkan jika benar nanti dana hibah dan dana BOS Kota hilang, maka bisa dipastikan pendidikan di Kota Cirebon akan terganggu, hal demikian tidak baik bagi kelangsungan pendidikan di Kota Cirebon.

“Pemerintah Kota harus benar-benar memperhatikan kondisi ini dan para anggota DPRD jangan hanya diam, cepat bergerak dan bekerja untuk ikut memperjuangkan nasib para guru honorer yang sama-sama memiliki tugas berat seperti para guru PNS dalam mencerdaskan anak bangsa,” tegasnya.

Sementara aksi yang digelar bersamaan dengan Hari Guru, Jumat (25/11) kemarin, aksi dilakukan dengan cara long march, mulai dari Jalan Perjuangan, Terusan Bima, Jalan Pemuda, Jalan Cipto, Jalan Gunung Sari, Jalan RA Kartini, Jalan Siliwangi dan berakhir di Gedung DPRD Kota Cirebn ini dikawal ketat pihak kepolisian. Namun sayang, saat berada di gedung perwakilan rakyat, massa guru tak dapat ditemui oleh para anggota DPRD, baru sekitar pukul 10.00 siang satu per satu para anggota DPRD berdatangan.

“Ya mereka para wakil rakyat ngantornya siang hari, sementara jam kerja harusnya dari pukul 07.30 WIB sudah berada di kantor. Tapi kami bersyukur aspirasi agar tetap dianggarkannya dana intensif dan dana hibah akan tetap diperjuangkan oleh wakil rakyat kita,” terang salah seorang guru, yang mengaku tuntutan para guru honorer akan diperjuangan oleh anggota DPRD Kota Cirebon, Jafarudin, yang menemui para pendemo di kantornya. (nurudin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *