HARIANTERBIT.CO – Tugas generasi pasca kemerdekaan akan lebih berat, karena melawan bangsa sendiri dari : kebodohan, kemiskinan, keterbelakangn, mafia2 birokrasi, kelompok2 aman dan nyaman yang mempertahankan KKN dan berbagai hak istimewa baginya.
Setiap jaman ada orangnya, setiap orang ada jamanya. Di era pasca reformasi tatkala masih memekikkan ” merdeka atau mati” muncul pertanyaan relevankah? Republik ini sudah mengalami beberapa era, dari pra kemerdekaan, masa kemerdekaan, refolusi fisik, orde lama, orde baru, reformasi.
Pasca Reformasi apa yg semestinya ditumbuh kembangkan di era digital? Di era digital, rasionalitas, logika, peradaban, pencegahan, kemitraan, pelayanan prima, upaya2 peningkatan kualitas hidup masyarakat, modernitas dan banyak hal lain yg membuat harkat dan martabat bangsa ini semakin meningkat / menjadi semakin baik.
Masihkah kita mudah + mau diadu domba? Relakah bangsa ini diadu domba? Maukah diperbudak oleh kaum-2 aman, nyaman dan mapan yg ingin terus mempertahankan status quo, dan berbagai hak istimewanya?
Marahkah kita bila ada pemimpin yg ingin memberantas KKN + mafia2 birokrasi? Banggakah bila menyelesaikan masalah dengan anarkisme? Bahagiakah bila banyak orang menjadi ketakutan, penuh kekhawatiran dan trauma?
Banggakah bila menabur kebencian + memamerkan ketololan2? Malukah kita bila membiarkan hukum diinjak injak dan dilecehkan krn keroyokan-2? Pahlawankah mereka yg merusak tatanan sosial dan memecah belah bangsa? Masih beranikah kita melawan kaum penghasut yang anarkis? Masih punya nyalikah kita mencintai bangsa ini?
Ribuan pertanyaan lagi mungkin bisa dilontarkan untuk sebuah kewarasan bagi kita semua untuk menyadarkan dan memotivasi kita semua untuk berani dan semakin bangga menunjukkan sebagai bangsa yang beradab.
Peradaban dibangun dengan logika dan nalar yg sehat yg mampu memprediksi, mengantisipasi dan memberi solusi bagi kesalahan di masa lalu, siap di masa kini serta menyiapkan masa depan yg lebih baik.
Kekuatan sebuah bangsa tatkala : mampu menghalau ketololan, menyelesaikan konflik dengan cara2 beradab, bernyali lepas dari candu2 KKN, malu untuk melakukan anarkisme, sadar untuk mencintai + menjaganya dengan berbagai prestasi + keunggulan, menunjukkan peningkatan kualitas hidup rakyatnya, mampu memberdayakan sumber daya yang ada demi harkat + martabat bangsa, para pemimpinya berani berkorban + dikorbankan untuk mewujudkan hal2 yg tertulis sebelumnya.
Para pemimpin di semua lini mampu menjadi ikon bagi perubahan yg peka dan peduli untuk semakin memanusiakan rakyatnya. Dimana rakyatnya merasa aman, nyaman, terlindngi,terayomi dan terlayani dengan baik sehingga menjadikan solidaritas bagi bangsa, negara yg beradab. Penulis Chryshnanda DL. Kabidbin Gakkum Korlantas Polri