BURUNG MANYAR YANG OMDO DAN MONYET YANG UDENG

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Dalam relief borobudur diceriterakan tentang burung Manyar dan Monyet. Dua binatang yang berbeda bentuk maupun karakternya dikisahkan bahwa si burung Manyar yang Omdo (omong doang) tidak mau membantu isinya hanya menyalahkan dan mengkritik bahkan menghakimi.

Monyet yang udeng(utek dengkul : otaknya di dengkul) yang malas dan hanya tahunya makan saja. Burung Manyar yg selalu rajin bekerja keras selalu mengumpulkan makanan dan membangun rumahnya pada saat musim kemarau, mempersiapkan diri saat musim hujan tiba.

Sebaliknya si Monyet yang tahunya makan malas bekerja, tdk pernah mempersiapkan diri untuk di musim hujan. Tidak peduli dengan diri maupun lingkungnya. Pikiranya pendek tidak berpikir panjang.

Pada saat musim hujan tiba, jadilah rumah si burung Manyar yg hangat untuk berlindung disaat hujan lebat. Sebaliknya Monyet kedinginan menggigil karena badanya basah kuyub kena hujan.

13burung

Di saat Monyet kedinginan, siburung Manyar memberi nasihat, setengah menghina bahkan menghakiminya sebagai binatang bodoh + malas.

Si Monyet tentu saja marah dan tanpa berpikir panjang ia mencakar cakar rumah burung Manyar itu. Dan rusaklah rumah si burung Manyar. Ketika hujan lebat turun mereka sama2 kedinginan, sama2 menggigil karena badanya basah kuyub.

Ceritera burung Manyar yang Omdo + Monyet yang Udeng merupakan refleksi betapa pentingnya berbela rasa, merasa paling benar, paling baik, paling bijak merupakan sumber petaka.

Tatkala cara-2 anarkis, merusak menjadi pilihan utama, merefleksikan tingkat kecerdasan +peradaban yg rendah. Dampaknya sama2 rusak semua tidfak bisa menikmati dan sama-2 menderita akibat kehancuran.

Akan kah kita meniru cara2 mereka menyelesaikan masalsh dengan cara Omdo + udeng? Semoga tidak. Penulis Chryshnanda DL. Kabidbin Gakkum Korlantas Polri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *