HARIANTERBIT.CO – Aksi damai yang melibatkan 50.000 massa dari berbagai penjuru negeri Indonesia merupakan bukti kekuatan rakyat cinta NKRI. Aksi damai ini terpaksa dilakukan untuk menunjukkan kekuatan suatu agama yang mendesak pemerintah dan pihak Kepolisian untuk mengusut dan mengadili pelaku yang melakukan penistaan agama. Namun massa ini tidak akan anarkis, mereka hanya melakukan aksi damai. Demikian dinyatakan Aji Rahmat, aktivis Eksponen 66, Jumat (4/11) kepada HARIANTERBIT.co.
Menurut Aji, kekuatan rakyat adalah pedang hukum yang tak tajam atas bawah. Artinya, kekuatan ini sebagai bentuk dorongan agar hukum benar-benar ditegakkan, terlebih soal agama, maka sensitivitas umat begitu tinggi dan mendorong untuk segera diusut dan diadili.
Aksi damai merupakan bukti kekuatan rakyat yang masih mencintai NKRI. Mereka dipastikan bukan karena massa besar melainkan dorongan pemprosesan hukum yang mereka kehendaki.
“Massa besar hanya merupakan dorongan agar soal penistaan agama segera diselesaikan lewat hukum,” ujar Aji.
Sementara itu, Rohim menyatakan, umat Islam asal Cirebon pun banyak yang berangkat ke jakarta. Kendati demikian aksi damai tersebut benar-benar damai dan jauh dari perilaku anarkis agar citra umat Islam tetap terjaga, di mana Islam datang kedamaian pun lahir disana.
“Semoga tidak anarkis, karena yang penting soal penistaan agama bisa diproses secara hukum,” tegas Rohim, aktivis Pemuda Islam Cirebon. (nurudin)