HARIANTERBIT.CO – Tak puas dengan kehadiran PLTU, ratusan masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di jalan dan depan pintu PLTU. Aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk penolakan terhadap pembangunan PLTU II di depan PLTU I Cirebon.
Dalam aksi ini, sedikitnya, 500 orang lebih berasal dari Desa Kanci kulon, Kanci Wetan, Kanci Kemis dan Sitemu Waru Duwur turun ke jalan. Massa pun sempat memblokir jalur Pantura sebelum melanjutkan aksi di depan pintu masuk PLTU.
Aksi tolak pembangunan PLTU ini, pecah lantaran warga kerap dibohongi dengan janji-janji pihak PLTU. Warga di lima desa menuntut hidup sehat tanpa debu batu bara yang menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap. Mereka pun tidak ingin lingkungannya dicemari terus menerus oleh limbah dari PLTU tersebut. Karena sangat meresahkan dan mengganggu masyarakat selama ini.
Koordinator aksi, Deden Iskandar mengungkapkan, massa aksi dari lima desa dengan jumlah sekitar 500 warga di sekitar PLTU kembali berunjuk rasa di depan gerbang PLTU I untuk menyampaikan aspirasi warga yang selama ini belum pernah didengar oleh para pimpinan PLTU.
Dalam aksi kali ini, lanjut Deden, pihaknya melakukan penggembokan gerbang PLTU yang hanya beberapa menit saja sebagai simbol PLTU harus ditutup karena memang apa yang di hasilkan oleh PLTU sangat merusak lingkungan dan kesehatan warga sekitar. Namun penutupan tersebut hanya berlangsung singkat, karena di halangi pihak kepolisian dan Brimob.
“Kami kecewa tidak ada pimpinan PLTU yang menemui. Kami juga sangat menyayangkan pihak kepolisian tidak mengizinkan kami untuk melakukan aksi penggembokan gerbang PLTU,” tukas Deden
“Kami pun sangat tidak setuju atas pembangunan PLTU II. Kami akan melakukan aksi kembali dengan warga yang jauh lebih banyak lagi,” pungkasnya. (nurudin)