HARIANTERBIT.CO – Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) bisa menjadi tolok ukur kredibilitas suatu pembangunan yang mengarah pada dua argumen ,yaitu dibutuhkan atau tidak dibutuhkan, tetapi keterkaitan antara TNI dengan rakyat juga tidak bisa dilepaskan begitu saja, karena TMMD bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
Untuk itu, Kodim Kediri menjadikan TMMD sebagai wadah aspirasi masyarakat yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pembangunan, hasil dari TMMD pada akhirnya benar-benar dibutuhkan masyarakat, karena korelasi dari suatu pembangunan, sudah barang tentu harus benar-benar digunakan secara efektif dan efisien oleh masyarakat.
Seperti halnya, perbaikan jalan yang rusak didekat prioritas utama TMMD Kodim Kediri, jalan ini, dianggap sangat rawan terhadap pengguna jalan, terlebih bila hujan deras tiba, pandangan pengendara motor akan tertutup genangan air hujan dan resiko kecelakaan bisa saja terjadi, karena rusak parahnya kondisi badan jalan tersebut.
Pengaspalan jalan di Kelurahan Gayam, sebenarnya bukan kemauan atau planning Kodim Kediri, tetapi atas dasar klausul dari 6 lingkungan RT dan 2 lingkungan RW, mau tidak mau, dimasukkan dalam agenda TMMD.
Demikian juga pembangunan poskamling yang saat ini sudah hampir 100% selesai, harus sesuai dengan keinginan warga setempat, bahkan design dari bangunan poskamling dibuat langsung warga setempat,tanpa campur tangan Kodim Kediri.

POSKAMLING
Poskamling ini merupakan murni request warga setempat yang disalurkan lewat Muhaimin, selaku Kepala Dusun, agar pada pelaksanaan TMMD di Kelurahan Gayam, pembangunan poskamling ini, masuk dalam daftar kegiatan, usai sebelumnya Ketua RT Murdiman dan Ketua RW Darsono, memberikan gambaran keinginan warga setempat, disamakan dengan permintaan warga RT 06 RW 01 yang sebelumnya mengajukan renovasi mushola.
Sama halnya dengan pembangunan saluran irigasi, objek tersebut merupakan hasil pertemuan kedua belah pihak (petani dengan Kodim Kediri), yang pada akhirnya menyepakati pembangunan saluran irigasi. Bagaimanapun juga ,setiap pendapat dari warga ,perlu dijembatani agar arah tujuan TMMD benar-benar tepat alokasi dan tepat fungsi, karena hasil dari TMMD tersebut, ujung-ujungnya dapat dirasakan oleh warga setempat.
Lain pembangunan poskamling, lain pula renovasi mushola, dilihat secara kasat mata, kondisi bangunan mushola cukup memprihatinkan, instalasi listrik yang tidak normal, atap plafon yang rusak, genteng banyak yang pecah, beberapa bagian tembok didapati ada yang keropos, lantai belum dikeramik , beberapa bagian kayu rapuh dimakan rayap dan air wudhu tidak mengalir. Masuknya renovasi mushola ini pada agenda TMMD, juga merupakan hasil kerja keras Suwito dan Wagiran, yang memberanikan diri datang ke Makodim Kediri, untuk berdialog secara terbuka perihal rencana ayang ada di pikiran mereka.
PEMBANGUNAN
Beda lagi dengan objek pembangunan jalan yang juga merupakan prioritas utama dari TMMD Kodim Kediri, semua berawal dari request beberapa warga, khususnya yang berprofesi sebagai petani, karena jalan tersebut menjadi solusi dari pengangkutan hasil bumi mereka, baik padi, jagung maupun tebu. Dengan adanya jalan yang melintang diareal pertanian mereka, akan semakin mudah truk atau mobil pickup mengambil dan mengangkut hasil bumi yang mereka miliki, sekaligus meminimalisir biaya angkut manual.
TMMD bukan sebagai dasar argumen untuk pernyataan sepihak, melainkan menjadi jembatan komunikasi antara TNI dengan rakyat, tanpa ada batas-batas atau sekat-sekat untuk menjaring aspirasi yang terbuka, sehingga pada hasil final TMMD, masyarakat betul-betul menggunakannya, tanpa harus terjadi “Realisasi Pembangunan Tanpa Realitas” atau pembangunan yang diwujudkan tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
TMMD yang saat ini masih berjalan, tentu juga merupakan tantangan tersendiri bagi Kodim Kediri, disatu sisi harus selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, dan sisi yang lainnya, harus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Penulis : Letkol Inf Purnomosidi (Dandim 0809/Kediri)