HARIANTERBIT.CO – Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menegaskan, Golkar akan tetap bersama Ahok. “Menurut saya tidak ada yang salah dengan pidato itu. Saya sudah dengarkan berulang kali, tidak ada yang salah,” tandas Agung, Jumat (7/10).
Pernyataan Ahok bukan mempermasalahkan ayat Alquran, tetapi oknum tertentu yang menyitirnya . Menurut Agung ada pihak yang sering menggunakan ayat dari kitab suci untuk mendeskreditkan calon gubernur tertentu. “Jadi bukan ayatnya, tapi orangnya,” imbuh Agung.
Partainya, tambah Agung tidak akan mengevaluasi dukungannya untuk Ahok dalam Pilgub DKI 2017. Kalau ada kader Golkar yang bilang akan mengevaluasi dukungan, berarti dia bicara atas nama sendiri. “Golkar tak akan mengevaluasi, tetap dukung Ahok,” tegas Agung.
PERNYATAAN
Pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal surat Al Maidah ayat 51 menuai polemik.
Saat ini banyak beredar pernyataan sy dalam rekaman video seolah saya melecehkan ayat suci Al Qur’an surat Al Maidah ayat 51, pada acara pertemuan saya dengan warga Pulau Seribu. Berkenaan dengan hak itu, maka perlu saya sampaikan bahwa:
1. Pernyataan itu saya sampaikan dalam konteks mempersilakan bapak dan ibu warga Kepulauan Seribu bebas memilih siapa saja. Tanpa harus merasa terpaksa atau dipaksa untuk memilih saya, karena semua program Pemda DKI yang menjadi tanggungjawab Gubernur DKI 2012-2017 akan saya selesaikan hingga Oktober 2017
2. Terkait dengan surat Al Maidah ayat 51 yang saya sampaikan itu, saya ingin menjelaskan bahwa kembalikan semua pilihan kepada warga di Kepulauan Seribu sesuai dengan keyakinan dan nurani masing-masing. Tanpa harus merasa tidak enak apabila tidak memilih dalam Pilkada DKI pada Febuati 2017.
3. Tidak ada sedikitpun maksud saya melecehkan surat Al Maidah ayat 51 dari pernyataan saya tersebut. Karena kita warga negara Indonesia sesuai dengan Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, maka kita saling menghormati agama yang kita yakini dan saling menjaga Persatuan dan Kesatuan bangsa.
4. Untuk itu saya mengimbau agar kita semua tidak mempolitisasi agama, dengan mengutip ayat-ayat kitab suci, baik Al Quran, Alkitab, dan kitab lainnya sebagai bentuk kebohongan kepada publik. Karena pemimpin dinilai berdasarkan kerja dan kebijakannya untuk keadilan sosial bagi bangsa.
Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Basuki Tjahaja Purnama
MELAPORKAN
Komunitas Muda Ahok Djarot (Kelompok telawan Kotak) mendatangi Polda Metro Jaya, Jumat (7/10/2016) melaporkan terkait video Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang membuat heboh beberapa hari terakhir.
Laporan itu diterima dengan nomor TBL/4873/X/2016/PMJ/Dit Reskrimsus.
Ketua Kotak Adja, Muannas Alaidid SH, mengatakan kepada wartawan pihaknya melaporkan akun Facebook bernama SBY (Si Buni Yani) yang diduga pertama memprovokasi masyarakat dengan memposting potongan dari video asli.
“Kami melihat adanya pengunggahan video viral di Facebook tidak utuh dan sepotong-potong sehingga menimbulkan multitafsir dan kesalahpahaman,” ujar Muannas di Mapolda Metro Jaya.(dtc/oko)