Ketua Umum Parmusi Drs H Usamah Hisyam (dua kanan) saat acara Rakernas Parmusi Ke-17, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/10) malam.

MILAD KE-17, PARMUSI HARUS MANDIRI DAN BEKERJA KERAS

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Keluarga Besar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) sangat bersyukur, karena tahun 2016 organisasi ini tidak terasa sudah memasuki usia ke-17 tahun.

Usia 17 mulai memasuki masa dewasa, Parmusi harus mampu bersikap mandiri dan lebih matang, terutama dalam menentukan strategi dan arah masa depan yang akan ditempuh, untuk mewujudkan cita-cita perjuangan organisasi.

Sementara milad ke-17 ini terasa istimewa, karena dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia H Muhammad Jusuf Kalla, yang kita kenal sangat dekat dan peduli terhadap umat Islam di seluruh Indonesia.

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, JK pun meminta Parmusi untuk menjadi organisasi yang kuat dan tidak tergerus zaman.

“Kita harus kreatif, inovatif dan kerja keras. Karena itu organisasi Islam seperti Parmusi yang bergerak di bidang sosial harus bertahan,” jelas Jk saat memberi sambutan.

Ketua Umum Parmusi Drs H Usamah Hisyam (dua kanan) saat acara Rakernas Parmusi Ke-17, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/10) malam.
Ketua Umum Parmusi Drs H Usamah Hisyam (dua kanan) saat acara Rakernas Parmusi Ke-17, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/10) malam.

Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam menambahkan, Parmusi harus menjadi organisasi yang berkontribusi besar dalam persatuan umat, demi membangun bangsa Indonesia.

“Parmusi harus mampu bersikap mandiri dan menentukan strategi untuk masa yang akan datang, demi mewujudkan cita-cita organisasi,” kata Ketua Umum Parmusi Drs H Usamah Hisyam saat acara Rakernas Parmusi Ke-17, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/10) malam.

Organisasi ini memiliki semangat tinggi, serta cita-cita perjuangan yang besar dalam berkontribusi bagi kemajuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridai Allah Swt.

Dalam milad kali ini, Parmusi akan memberikan penghargaan atau Parmusi Award kepada 17 orang tokoh yang dinilai sangat berjasa dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam di Indonesia, khususnya mereka yang berjasa dalam meletakkan nilai-nilai dasar yang dianut oleh Parmusi, serta berperan besar dalam melahirkan dan memajukan organisasi ini.

“Oleh karena itu, Parmusi Award ini diberikan sebagai wujud penghormatan kita terhadap senior, para tokoh perjuangan pergerakan muslimin Indonesia, dan kita sebagai generasi muda, generasi penerus, harus mampu membangun tradisi untuk menghormati dan meneladani apa-apa yang telah diperjuangkan para senior,” ujarnya.

Usamah mengatakan, seleksi dan penilaian terhadap 17 tokoh ini dilakukan secara ketat oleh pimpinan Majelis Penasihat, Majelis Syariah, Majelis Pakar, dan Pengurus Harian Pusat Parmusi. Namun, penilaian bukan saja terhadap akhlak dalam keseharian, konsistensinya dalam kontribusi membangun eksistensi Masyumi dan Parmusi, sehingga bisa diteladani oleh generasi penerus.
Mereka semua, ke-17 tokoh tersebut telah wafat mendahului kita.

“Pada kesempatan ini, marilah kita mendoakan agar arwah mereka mendapat rida Allah Swt. Peringatan Milad Ke-17 Parmusi ini, dihitung sejak deklarasi Persaudaraan Muslimin Indonesia yang disingkat Parmusi, pada tanggal 26 September 1999 di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta,” ungkap pria kelahiran Surabaya, 53 tahun silam ini.

Usamah menjelaskan, bukan didasarkan pada pendirian Partai Muslimin Indonesia yang juga disingkat Parmusi, yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1967, saat partai ini dideklarasikan oleh perwakilan 16 ormas Islam yang tergabung dalam Badan Koordinasi Amal Muslimin. Namun, kita ketahui bersama, Persaudaraan Muslimin Indonesia ini mewarisi cita-cita perjuangan Partai Muslimin Indonesia, yang saat kelahirannya diharapkan menjadi reinkarnasi Partai Maryumi, partai Islam terbesar yang menjadi pemenang kedua Pemilu 1955 setelah PNI, dan sama-sama meraih 57 kursi DPR RI. (dade)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *