HARIANTERBIT.CO – Ketika Adam dan Hawa jatuh ke Bumi, mereka terpikat oleh kesenangan duniawi dan pada hakikatnya melupakan pertobatan. Sejak itu, mereka telah terpukau. Mabuk terpukau masih dapat diterima, tapi kenapa mereka sangat garang? Itu karena apa yang sudah saya beritahukan kepada kalian.
Ketika mereka ingin makan buah di Surga, buah itu akan jatuh ke dalam
tangan mereka. Hal seperti itu tak pernah terjadi di dunia ini. Kalian menggoyangkan pohon sekuat tenaga atau bahkan memakai kait, dan buah itu tetap takkan jatuh.
Jadi, mereka mulai memeras akal mereka, berusaha memikirkan cara untuk mendapatkan banyak buah dengan cara yang paling beradab dan cepat. Mereka mendapatkan inspirasi dari kekuatan hujan dan badai.
Mereka melihat pohon-pohon bergoyang-goyang terkena angin, jadi mereka meniru dan menghembus pohon itu. Pohon-pohon itu tak bergerak sedikit pun. Lalu mereka mulai berlatih Chi-kung dan pertukaran energi.
Mulanya mereka hanya dapat menggertak pohon kecil. Ketika Chi mereka
bertambah kuat, mereka mempengaruhi pohon yang besar. Alhasil, wajah
mereka mulai terlihat memerah, dan suara mereka juga menjadi sangat
keras dan kasar. Sebelumnya, mereka tidak perlu berbicara di Surga.
Semua orang dapat berkomunikasi dengan telepati dan memahami pikiran
yang lain.
Di sini mereka harus belajar dari hewan karena mereka ingin melindungi diri mereka. Keadaannya masih oke ketika mereka pertama datang ke sini; tapi kemudian, hewan mencium bau mereka dan mengancam untuk memakan mereka.
Merasa takut terhadap hewan yang meraung, mereka tidak tahu harus berbuat apa. Maka, karena hewan meraung, Adam, Hawa, dan anak-anak mereka juga mulai meraung. Melihat bahwa mereka lebih ganas, bahkan macan melarikan diri – berhasil! Metode mereka berhasil.