KISAH ADAM DAN HAWA – bag. 1

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Dahulu kala, ketika Tuhan menciptakan alam semesta, Dia menciptakan dunia kita. Dia menciptakan siang dan malam, bintang dan bulan, serta langit, lautan, dan daratan. Dia menciptakan burung yang terbang di angkasa, ikan yang berenang di lautan, dan hewan yang menghuni daratan.

Tuhan merasa senang melihat ciptaan-Nya. Karena alam semesta dimaksudkan untuk manusia, Dia mulai menciptakan laki-laki dan perempuan. Tuhan menciptakan Adam dan Hawa dan menjadikan mereka berkuasa atas dunia, yang mencakup tumbuh-tumbuhan, burung, hewan, dan ikan.

Dia memberi mereka tempat tinggal yang indah, di mana terdapat sungai yang sejuk,pohon yang teduh, dan berbagai buah-buahan. Itulah Taman Eden. Adam dan Hawa merasa senang dengan semua yang mereka miliki, kecuali satu hal yang dilarang Tuhan – makan buah dari pohon khusus. Jika mereka memakannya, mereka akan mati. Adam dan Hawa mematuhi Tuhan dan hidup sebagai sahabat-Nya.

Namun, ada orang lain yang bertekad menghancurkan dunia Tuhan. Suatu hari, ketika Hawa melewati pohon khusus ini, dia mendengar suara manis seekor ular yang memanggilnya. (Orang Barat memberikan nama buruk kepada ular, mengatakan bahwa ular selalu mencari kesempatan untuk menggoda manusia.

Mereka menjelmakan setan ke dalam ular.) Nah, pohon itu dinamai
“pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat”. Suara itu berkata
kepada Hawa, “Lihatlah buah pohon yang sangat bagus itu! Mulutmu pasti meneteskan air liur.

Cicipilah, dan engkau akan menjadi sangat cerdas, secerdas Tuhan.” Mendengar suara lembut sang ular, Hawa melupakan peringatan Tuhan, karena dia ingin menjadi secerdas Tuhan dan melakukan apa pun yang dia inginkan. Dia meraih buah itu dan memakannya. Kemudian dia menyimpan sebagian untuk Adam.

Itulah saat semuanya mulai berjalan salah. Tuhan tahu apa yang telah dilakukan oleh Adam dan Hawa, karena tak ada yang dapat menyembunyikan apa pun dari-Nya.

Sejak itu, mereka bukan lagi sahabat Tuhan. Tuhan menyuruh mereka meninggalkan Taman Eden. Mereka pernah hidup sangat bahagia di taman itu, di mana mereka berjalan dan berbicara dengan Tuhan.

Sekarang para malaikat berdiri menjaga gerbang taman itu dengan pedang di tangan mereka, tak pernah mengizinkan Adam dan Hawa kembali. Mereka harus bekerja keras sampai mereka kelelahan.

Sekarang mereka mengalami penderitaan. Yang lebih buruk lagi, Tuhan mengirim sebuah pesan yang teramat mengerikan kepada mereka, bahwa mereka akan menjadi tua sedikit demi sedikit, dan pada akhirnya akan mati.

Setelah mereka meninggalkan Eden, Hawa melahirkan Kain dan Habel. Kain tumbuh dewasa menjadi seorang petani, mengolah tanah, dan menanam tanaman biji-bijian. Habil adalah seorang penggembala, mengurus domba ayahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *