HARIANTERBIT.CO – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhumkam) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, negara tidak akan main-main dengan tindakan yang dilakukan Labora Sitorus karena telah melarikan diri.
“Kami akan kejar dia dan kami akan tangkap,” tegas Luhut usai menghadiri Dialog Deradikalisme di Pendhapa Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (05/03/2016).
Pada saat eksekusi, sekelompok orang yang merupakan pendukung Labora menghalang-halangi aparat dengan menghadang dan melakukan perlawanan. Terkait kejadian itu, mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menegaskan negara tidak boleh diatur oleh aksi premanisme.
“Tidak bisa dengan uang dia mengatur pemerintah. Kami tegas soal itu,” pungkas Luhut.
13 September 2014, Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara terhadap Labora atas tuduhan pencucian uang dan pembalakan liar. Labora mempertanyakan dasar hukum yang digunakan MA sehingga ia bersikeras akan melakukan perlawanan terhadap putusan itu.
Labora mengaku lebih baik mati, ketimbang mendekam di balik jeruji besi selama 15 tahun.
“Lebih baik saya mati, daripada dihukum 15 tahun penjara. Memang saya salah apa. tidak ada pelanggaran hukum yang saya lakukan. Memang saya salah apa,” kata Labora, dalam Program Metro Siang, Metro TV, Jumat, 6 Februari 2015.
Labora Sitorus Terpidana kasus pencucian uang dan pembalakan liar ini kabur saat aparat gabungan melakukan eksekusi di Kecamatan Rufei, Sorong, Papua Barat, pada Jumat 4 Maret 2016.