HARIANTERBIT.CO – Manusia memang ahli dalam perannya menjadikan diri super baik atau super jahat atas cerita hidupnya, namun semuanya adalah kembali pada hatinya.
Untuk alasan apa manusia melakoninya,hanya hati yang paling mengerti. Bila kita mengetahuinya pun hanya bisa mengingatkan selanjutnya adalah menjadi pilihan masing².
Kita tak bisa menghentikan hujan atau menutup terik matahari dengan awan, tapi kita bisa menggunakan payung. Tak perlu mendesak orang menjadi baik, orang² akan menjadi baik dengan sendirinya, asal diri kita menjadi baik terlebih dahulu.
Kata-kata diatas memiliki makna yang dalam. Tak semua wakil rakyat di Indonesia mengerti dan memahami maknanya.
Belum lama ini seorang anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Herman Hery memaki dengan kata-kata tak pantas dilakukan oleh seorang wakil rakyat dan mengancam seorang perwira polisi berpangkat AKBP di NTT. Penyebabnya, Herman tak terima toko mirasnya di NTT dirazia sampai ditutup oleh polisi.
Herman sendiri membantah telah melakukan hal yang diduga melanggar kode etik anggota DPR itu. Usaha miras anggota DPR juga menjadi sorotan dalam kasus ini.
Anehnya, Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin menilai tak masalah anggota DPR memiliki usaha miras. Asalkan, kata dia, usaha itu diperoleh dengan izin sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Sepanjang usaha miras diperoleh dengan izin benar tak ada masalah, yang masalah kalau tidak diperoleh dengan izin,” kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/12).
Kendati demikian, Azis tak mau ikut campur jika kasus ini masuk ke proses penyelidikan di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Anehkan, padahal ajaran agama manapun dilarang meminum Miras. Berarti, komentar wakil rakyat ini sama saja mengijinkan mabuk-mabukan.
Di Sulawesi, seorang anggota DPRD Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat berinitial “F” berbuat onar di salah satu tempat hiburan malam (THM) hotel berbintang di Kota Mamuju. Ulah wakil rakyat ini dikecam Gerakan Advokasi Rakyat Sulbar (Gerak Sulbar)
“Kami kecam perilaku seperti itu karena tidak beretika apalagi oknum anggota dewan itu diduga melakukan pengrusakan kendaraan dan nonjok salah seorang pengunjung,” kata Ketua Gerak Sulbar Henrik Setiawan di Mamuju, Minggu.