HARIANTERBIT.CO – ADA banyak pintu menuju surga. Sayangnya banyak manusia menunggu di depan pintu yang tertutup, sementara membiarkan pintu yang terbuka.
Ada banyak orang nunggu kaya untuk bersedekah demi surga, padahal banyak pembangunan tempat ibadah dan sarana kemaslahatan publik yang bisa dibantunya dengan tenaga dan doa. Yang terakhir ini juga pintu surga terbuka.
Juga berbuat baik kepada kedua orang tua adalah pintu surga, mencari nafkah halal adalah pintu surga, menyantuni fakir miskin adalah pintu surga, memasukkan rasa bahagia di hati orang lain adalah pintu surga, mencari ilmu adalah pintu surga, membuang duri di jalanpun adalah pintu surga.
Banyak hal lain yang juga pintu surga. Mari kita lakukan apa yang terbuka di depan kita tanpa menunggu pintu lain yang memugkinkan kita masuki.
Karena pintu surga begitu banyak, terlaranglah bagi kita menerakakan orang lain. Jangan-jangan orang lain yang kita “masukkan daftar” orang-orang neraka itu, ternyata masuk ke surga melalui pintu lain yang tidak kita lalui dan tidak kita ketahui.
Rahmat Allah begitu luas, seluas ampunan dan pemaafannya. Berupayalah supaya kita menjadi ahli surga namun jangan dengan cara berteriak keras menerakakan yang lain.
Kita dicipta untuk beramal, bukan mencatat amal orang lain. Berlomba-lomba dalam kebaikan bukan ikut perlombaan pameran ibadah, pameran pakaian ibadah, atau pameran keahlian bicara, berkomentar negatif melainkan upaya untuk memberikan banyak makna dan manfaat dengan ketulusan mengabdi dan melayani.
Lihatlah keseluruhan hidup Rasulullah yang menebar senyum dan kasih sayang, merangkul dan mengapresiasi, mengajak dengan santun dan menghindari ejekan.
Sekarang waktunya muhasabah, mana lebih banyak antara kita tersenyum dan merengut, antara merangkul dan memukul, antara apresiasi dan depresiasi, dan antara mengajak dan mengejek. *