HARIANTERBIT.CO – Satelit LAPAN-A2/ORARI merupakan satelit mikro pertama yang dibuat di Indonesia. Satelit ini juga diluncurkan di orbit near-equatorial (dekat khatulistiwa) dari satelit peluncuran roket milik ISRO di Sriharikota, India pada (23/9) yang lalu. Bahkan peluncuran berjalan sukses dan 1,5 jam sejak diluncurkan.
Satelit ini telah memasuki fase pengujian yang dinamakan LEOP/IOT (Launch and Early Orbit Phase/In Orbit Test) Namun, masa kritis dalam hidup satelit (Masa LEOP/IOT) pada periode tersebut, satelit rentan mengalami kegagalan akibat tidak mampu menahan beban selama peluncuran.
Namun, dari hasil observasi LAPAN-A2 telah menunjukkan semua komponennya betfungsi dengan baik. “Saat ini satelit 8 orari melintasi indonesia sekitar 14 sampai 15 kali sehari. Ini mempunyai 3 visi utama yaitu sebagai radio amatir, misi pemantauan kapal dan pengamatan bumi,” kata Kepala LAPAN, THomas Djamaludin, Senin (23/11), saat acara Talkshow “Hasil Awal Operasi Satelit LAPAN-2/LAPAN-ORARI, di Balai Pertemuan Dirgantara LAPAN, Rawamangun, Jaskarta Timur.
Sementara itu, Kepala Bidang Tekhnologi Ruas Bumi, Chusnul Tri Judianto, menjelaskan Ini adalah 8A2 yang kita desain untuk wilayah equator dengan menggunakan 2 kamera digital dan disiapkan untuk memonitor kapal. Kita juga siapkan fasilitas untuk teman-teman ORARI dalam berkomunikasi.
“Selama satu bulan kita betul-betul melakukan persiapan mengenai peralatan dan kita sudah melewati masa krisis tersebut. Kita lakukan berkali-kali agar semua sistem sesuai dengan yang dilakukan. Selain dibantu dari teman-teman US kita juga membuat sendiri,” ujar Chusnul. (dade)