RAHASIA MEMPERBAIKI KEBIASAAN BURUK

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Jika kita dengan tulus ingin berubah, kita dapat mengubah hal-hal baik atau buruk. Pengaruh baik atau buruk kebanyakan terbentuk saat kita masih kecil. Sewaktu masih kanak-kanak, apa pun yang orang lakukan kepada kita, perasaan kita akan merekamnya dengan jelas dalam pikiran kita. Seiring kita tumbuh dewasa, ingatan ini menyertai kita.

Karena itu, tindakan dan respons kita persis sama seperti ketika kita masih kecil. Tidaklah begitu sulit untuk mengubah pengaruh baik dan buruk ini. Meski kita tidak mengetahui karma atau kehidupan lampau kita, setidaknya kita dapat menghindari agar tidak mendatangkan karma masa depan; dan ini sudah cukup baik.

Sangat mudah untuk memperbaiki kebiasaan buruk kita. Pulang ke rumah dan pikirkanlah: Apakah ada hal yang menyenangkan kita saat kita masih kecil? Kapankah saatnya sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi dan membuat kita menderita? Tuliskanlah semuanya satu demi satu. Apakah reaksi kita saat kita menderita, atau saat kita bahagia; tuliskan semuanya.

CATAT DALAM DIARI

Setiap hari, tuliskan hal-hal baik yang kita miliki, dalam diari kita. Jika ada kesalahan yang tidak kita sukai atau tidak disukai oleh orang lain, dan yang ingin kita perbaiki, catat juga dalam diari kita. Setiap hari kita melakukan introspeksi untuk melihat berapa banyak hal baik dan hal buruk telah kita lakukan.

Dalam waktu sekitar tiga bulan, kita dapat meningkat banyak. Jika kita tidak menipu diri sendiri dan tulus dalam introspeksi kita, kita mungkin dapat memperbaiki semuanya dalam beberapa tahun.

Jika kita dapat memperbaiki diri kita dan meningkatkan kualitas baik dalam diri kita, hidup kita akan menarik banyak pahala berkah. Dalam kitab-kitab suci tertulis: Dengan melakukan perbuatan baik, kita akan dikaruniai pahala berkah. Karena atmosfer kita baik, kita akan menarik hal-hal baik kepada kita, dan kemudian menjadi lebih baik.


SAMA SALING MENARIK

Atmosfer buruk akan menarik hal-hal buruk, dan kemudian menjadi lebih buruk. Karena itu, praktisi rohani menjadi lebih baik, sementara itu non-praktisi menjadi semakin buruk. Inilah alasannya.

Sungguh tepat yang dikatakan orang Tionghoa bahwa “hal-hal yang sifatnya sama akan saling menarik”! Apa pun yang orang masa silam katakan selalu benar, karena mereka telah mengalaminya, dan mereka mengetahuinya dari kebijaksanaan yang diperoleh dari latihan rohani. Ini adalah metode rahasia kecil yang saya berikan kepada kalian hari ini sebagai rujukan, jika kalian ingin mencobanya.

Kalian dapat menekuni latihan rohani, dan pada saat bersamaan, kalian dapat introspeksi diri, dan berdoa kepada Tuhan yang tertinggi, Buddha yang tertinggi, Bunda Suci yang tertinggi atau dewa manapun yang kalian paling suka atau percayai. Berdoa mohon berkah dari mereka, sehingga kita dapat menjadi semakin baik agar bermanfaat bagi negara, keluarga kita, dan diri kita.

Sumber: http://www.godsdirectcontact.org.tw/eng/news/64/f-3.htm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *