TAS MASA KINI, ANTARA FASHION DAN FUNGSI bag.2

Posted on

HARIANTERBIT.CO – Frans sewaktu masih balita sudah diajari bisnis jam oleh kedua orang tuanya. Sejak kecil ia sudah pintar melayani pembeli. Awal mula punya ide menekuni bisnis tas ketika ia kuliah di sebuah perguruan tinggi di kota Seattle Amerika Serikat.

Berawal dari bersahabat dengan seseorang yang ‘gila’ terhadap tas. Sahabatnya itu saking tergila-gila terhadap tas, selalu membeli koleksi tas keluaran baru dari brand-brand terkenal.
“Saya mulanya hanya melihat hobi dia mengoleksi tas, lama-lama tertarik.

Tapi melihat harganya, terutama ketika tas-tas itu diimpor ke Indonesia, saya jadi berpikir, kenapa tidak saja menggeluti bisnis tas? Ini lahan yang bagus. Kualitas oke, tapi harga tak semahal tas impor. Mengapa tidak? Kalau ada orang bisa membuat tas keren, masa saya tak bisa membuatnya?” kenang Frans saat itu.

Berbekal ilmu finance dan marketing saat kuliah di AS, dan juga pengalaman ikut orang tua dagang jam sejak masih kecil, ia mantap untuk mendirikan tas dengan merek Winchester. “Sebelum memutuskan, saya mempelajari dulu seluk beluk bisnis tas,” tegas Frans.

Wawasan ilmunya yang diperoleh dari study di bidang marketing dan finance, semakin membangkitkan tekadnya itu. “Tapi tentu saya harus mempelajari seluk beluk bisnis tas. Tanpa hal itu tak mungkin. Disamping itu learning-by-doing. Saya menekuni step-by-step…,” akunya.

“Orientasi saya dalam melahirkan produk tas Winchester adalah model tas yang banyak disukai orang atau yang biasa disebut people’s choice. Namun konsepnya tidak sekadar meniru, tetap ada kreatifitas didalamnya. Itu yang membuat tas Winchester menaik,” jelas Frans.

Yang dimaksud kreatifias menurut Frans adalah, salah satunya, membuat emboss nama-nama pemesan atau nama orang yang hendak diberikan gift tas pesanan tersebut. “Kalau beli langsung di toko nggak ada yang seperti itu, sekalipun itu tas yang brand-nya sudah sangat dikenal. Kalau mau lihat-lihat emboss yang ditawarkan datang saja ke toko.

Lihat-lihat saja dulu. Kalau yakin baru beli atau pesan. Datanglah ke toko, kami akan melayani dengan ramah. Saya mengajarkan kepada karyawan, bila ada tamu datang ke toko, jangan ada pikiran ia pasti beli. Layani dulu sebaik mungkin dengan informasi yang dibutuhkan,” jelas Frans.

Bagi Frans yang penting bagaimana konsumen puas dan mudah mendapatkannya. Oleh karena itu tas Winchester juga menyediakan penjualan atau pemesanan dengan cicilan dengan kartu kredit, bunganya 0 %. “Intinya agar konsumen mudah mendapatkan dengan harga yang fair. Disamping itu, hal ini untuk menjawab persaingan pasar yang semakin ramai,” jelasnya.

Selain tas macam- macam yang dibuat Winchester, ada tas travel, tas kantor, tas wanita dalam berbagai acara, dompet, gantungan kunci dan masih banyak jenis lain. “Pokoknya yang serumpun dengan tas, dan terbuat dari kulit kualitas terbaik, dan desain yang oke,” jelas Frans.

Adapun nama Winchester yang digunakan karena menurut Frans nama ini keren dan cocok untuk brand tas. Ketika ditanyakan soal nama tersebut yang sudah lama digunakan sebagai nama senapan, menurutnya, ia tak menyalahi aturan. Katanya, hak patent tas kulit dan senapan dua hal yang berbeda. “Tas Winchester sudah saya patenkan, dan tak ada masalah,” jelas Frans mengkhiri obrolannya. (dann julian)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *